DETIK-DETIK PENYERAHAN
tiada pertalian
antara nafas
dan nyawa
telah aku
putuskan tiap
benangsari hayat
hanya aku
di hadapanmu
di hadapanmu
pesan pada izrail
maut telah bersenyawa
dalam tubuh cinta
detik-detik penyerahan
tidak aku punya apa-apa
cuma aku sehelai roh hanya
DAKAP LAH AKU
aku mengeletar
tatakala cahaya
mendakap tubuh ini
air mata bercucuran
aku basah dalam
tangisan
malam terbakar
cinta ini bahangnya
hangat makin!
BERPALING TIDAK
O Malam
telah lama
menunggu aku
tak rela
berpisah jua
ini rindu
makin lara
di depanmu
berpaling tidak
walau sekilas
dusta lidahku
jika mendua
segala kasihmu
O Malam
biarkan aku
melamar cahaya
TANPA UDARA BERNAFAS
ketika diam
membeku segala
sunyi makna
tanpamu
O Kekasih
bernafas aku
tanpa udara
kau tiada
waktu
mengejar hari
seperti tiada ujung
jauh dan sayup
kabur panjang
HARUS BAGAIMANA AKU
O Kekasih
kukirim doa-doa bersayap
agar bisa hinggap di dahanmu
membawa berita betapa
aku sangat rindu padamu
harus bagaimana aku
seekor undan
berenang di tasik sunyi
sesekali riak menggetar lamun
langit terbuka
mengerti makna
hati aku yang biru
meski digitari teratai-teratai
merah merekah
O Kekasih
aku mengerti makna sepi
dinginnya mula tumbuh
jadi salju-salju membeku
bayang-bayang menyindir
diam aku terpaku.
Rabu, 2 Disember 2009
koleksi puisi cinta yusuf fansuri
Dicatat oleh puisicinta di 10:23 PTG
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 ulasan:
Catat Ulasan